“Dengan tidak mencari kepentingan sendiri atau puji-pujian yang sia-sia.
Sebaliknya hendaklah dengan rendah hati yang seorang menganggap yang lain
lebih utama dari pada dirinya sendiri;”
Filipi 2:3 (TB)
Saat seseorang merasa rendah diri atau minder atau insecure, memang tidak menampakkan kesombongan dalam tutur katanya, bahkan juga dalam sikap dan tindakannya. Orang yang sombong itu biasanya nampak dari perkataan yang terlalu ‘tinggi’ dengan mengatakan bahwa dia ‘lebih’ dari yang lain, perkataannya terfokus kepada dirinya, agar mendapat pujian atau pengakuan dari orang lain.
Bagaimana jika kita salah menilai orang? Bukankah kerendahan hati itu hanya bisa diukur dari hati seseorang? Meskipun seseorang kelihatannya begitu arogan dan banyak berkata-kata, belum tentu dia sombong. Dan jika seseorang terlihat pendiam, belum tentu juga dia rendah hati. Jadi, mari kita menguji hati kita tanpa menuding orang lain.
William Temple: “Humility does not mean thinking less of yourself than of other people, nor does it mean having a low opinion of your own gifts. It means freedom from thinking about yourself at all.” (Kerendahan hati bukan berarti kurang memikirkan diri sendiri daripada orang lain, juga tidak berarti memandang rendah bakatmu sendiri. Hal itu berarti kebebasan dari sepenuhnya memikirkan dirimu sendiri.)
Saat kita rendah hati bukan berarti kita tidak bisa mengekspresikan diri kita dengan leluasa, kita percaya diri bukan karena menganggap kita lebih hebat dari yang lain, tapi karena ada Tuhan didalam diri kita.
Seorang perempuan Samaria dalam Yohanes pasal 4 menunjukkan bahwa awalnya dia adalah seorang yang sangat tidak percaya diri karena kehidupannya yang tidak baik, malu untuk berkumpul dengan perempuan lain karena dia merasa berdosa dan hina. Namun, saat Yesus mengatakan bahwa Dia akan memberikan ‘air hidup’ kepadanya, lalu dia benar-benar mempercayai bahwa Yesus adalah Mesias, maka hidupnya saat itu juga diubahkan, dia menjadi percaya diri dan bersaksi kepada orang-orang di sekitarnya sehingga banyak orang menjadi percaya bahwa Yesus adalah Juruselamat dunia (Yohanes 4:42).
POKOK DOA SYAFAAT :
Agar kita menjadi hamba-hamba Tuhan yang rendah hati, bukan rendah diri. Karena Tuhan ada dalam hidup kita, maka kita bisa melakukan hal-hal yang baik, dengan tetap memberikan pujian dan kemuliaan hanya bagi Tuhan.
– Ps. Siti Debora –