“Perbuatan tangan-Nya ialah kebenaran dan keadilan, segala titah-Nya teguh,
kokoh untuk seterusnya dan selamanya, dilakukan dalam kebenaran dan kejujuran.”

Mazmur 111:7-8 (TB)

Jika kita mendengar nama Nelson Mandela, tentu kita ingat perjuangannya sebagai seorang Revolusioner Antiapartheid, yang berjuang begitu keras dalam memberantas apartheid, yaitu sistem pemisahan ras yang diterapkan oleh pemerintah kulit putih di Afrika Selatan dari sekitar awal abad ke-20 hingga tahun 1990 (https://id.wikipedia.org/wiki/Apartheid). Perjuangan tersebut akhirnya mengantarkannya menjadi Presiden Afrika Selatan sejak 1994 sampai 1999 (https://id.wikipedia.org/wiki/Nelson_Mandela).

Tentunya di dunia ini ada banyak sekali tokoh-tokoh yang begitu menginspirasi dalam memperjuangkan kebenaran dan keadilan. Satu tokoh Alkitab yang seorang Inspirator, Motivator, bahkan Savior (Juru Selamat) yang sejati adalah Tuhan Yesus Kristus. KedatanganNya di dunia merobohkan tembok-tembok yang dibuat oleh kelicikan hati manusia dengan segala keangkuhan dan kejumawaannya dalam membuat batas-batas sosial atas nama agama.

Yesus, ketika singgah di rumah seorang pemungut cukai yang bernama Zakheus adalah tindakan yang menimbulkan kecurigaan bagi orang-orang Yahudi (Lukas 19:1-10). Demikian pula ketika Yesus dengan sengaja berbicara dengan perempuan Samaria di dekat sumur Yakub (Yohanes 4:1-42), hal itu adalah suatu hentakan yang luar biasa dari Seorang Mesias.

Apa yang dianggap manusia tidak etis, tidak semestinya, tidak selayaknya, tidak sepantasnya, dan tidak sesuai ketentuan yang ada, telah diterobos Yesus dengan segala kearifan, kebijaksanaan, ketegasan, dan kekuatan kharismaNya sebagai Sang Pemilik Kehidupan. Yesus mengajarkan kepada kita, bahwa setiap manusia layak untuk dikasihi dan diampuni, sebab Tuhan datang bukan untuk memanggil orang benar, melainkan orang berdosa (Markus 2:17). Yesus menghadirkan KASIH & KEADILAN di waktu yang sama. Saat Dia mengampuni orang berdosa, Dia juga rela mati di kayu salib demi menyelamatkan semua orang berdosa.

Jika Tuhan Yesus Kristus dan Nelson Mandela berani untuk memperjuangkan kebenaran dan keadilan bagi yang lain, bagaimana dengan kita? Apa yang kita lakukan saat di tempat kerja kita, di komunitas kita, di lingkungan kita, atau di mana pun kita berada menemukan yang namanya ketidak-adilan? Apakah kita bergerak melawan arus, atau diam saja.

Efesus 5:9 (TB)
“karena terang hanya berbuahkan kebaikan dan keadilan dan kebenaran,”

POKOK DOA SYAFAAT :
Agar setiap anak Tuhan berani menegakkan dan membela kebenaran dan keadilan di mana pun Tuhan tempatkan.

 

– Ps. Siti Debora –

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *