Shallom Lifers!
Tentu kita pernah mendengar istilah “BENANG MERAH,” bukan? Kata ini dipakai untuk menjelaskan tentang keterkatitan dan keterhubungan satu dengan yang lain. Terkait dengan kehidupan yang memberi arti, ada benang merah yang sangat kuat seperti yang rasul Paulus tulis dalam suratnya kepada jemaat di Filipi: Karena bagiku hidup adalah Kristus dan mati adalah keuntungan. Tetapi jika aku harus hidup di dunia ini, itu berarti bagiku bekerja memberi buah. Jadi mana yang harus kupilih, aku tidak tahu. (Filipi 1:21-22).
Bagaimana seorang Saulus yang memiliki kehidupan yang:
- Mungkin karena pintarnya, merasa paling benar dan yang berbeda dengan dia dianggap paling salah
- Menghalalkan segala cara untuk menghancurkan lawan-lawannya yang berbeda pandangan, tehology dan kepercayaan
Pada akhirnya justru mengalami perubahan hidup yang radikal dan memberi arti yang luar biasa, bukan hanya bagi theology Kristen namun juga keselamatan banyak umat manusia didunia.
I. MEMBERI BUAH BAGI TUHAN & SESAMA (Filipi 1:22)
Memberi buah berarti:
- Memberi manfaat
- Memberi pengaruh yang baik
- Menjadi berkat
- Memberi keuntungan
Inilah yang membuat kehidupan seorang Paulus menjadi begitu berarti bahkan walaupun dia sudah meninggal ratusan tahun yang lalu! Tulisann dan kisah hidupnya begitu luar biasa: masih hidup dan bersuara lantang walaupun Paulus sudah tidak ada lagi.
Pertanyaannya: mengapa hidup Paulus dapat memberi buah bagi Tuhan dan sesama?
II. MEMBERI HIDUP BAGI TUHAN (Filipi 1:21)
Paulus menyadari dan mengerti benar bahwa,”Karena bagiku hidup adalah Kristus dan mati adalah keuntungan.” Hidupnya telah mati namun dibangkitkan dan menerima kesempatan kedua. Hidupnya telah ditebus oleh darah Kristus Yesus dikayu salib. Hidupnya bukan lagi miliknya namun milik Yesus! Karena hal inilah, dengan mudah dia menyerahkan (kembali) apa yang menjadi Tuhan: hidupnya!
Dari sini kita mengerti sebab mengapa banyak orang Kristen hidupnya tidak memberi arti (memberi buah) adalah karena tidak mau memberi hidupnya untuk Tuhan karena berpikir atau bahkan merasa bahwa hidupnya adalah hidupnya. Akibatnya mereka hidup untuk apa yang mereka mau dan senangi dan bukan untuk apa yang Tuhan mau dan senangi.
Pertanyaannya: mengapa Paulus dapat memberi hidupnya bagi Kristus?
III. MENINGGALKAN MANUSIA LAMA
Dalam Filipi 3:13-14 dikatakan: Saudara-saudara, aku sendiri tidak menganggap, bahwa aku telah menangkapnya, tetapi ini yang kulakukan: aku melupakan apa yang telah di belakangku dan mengarahkan diri kepada apa yang di hadapanku, dan berlari-lari kepada tujuan untuk memperoleh hadiah, yaitu panggilan sorgawi dari Allah dalam Kristus Yesus. Ini adalah BENANG MERAH yang sangat krusial, yang akan menentukan apakah hidup kita bagi Kristus atau tidak; apakah hidup kita akan memberi buah atau tidak! Ini menjadi kunci dan entry point dari semua benang merah yang lain.
Roma 12:1-2 berkata:” Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati. 2Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna.”Bukti bahwa kita masih begitu mencintai dan menyukai hidup lama yang tidak berkenan pada Tuhan adalah tidak adanya perubahan dalam cara berpikir, sikap hati dan gaya hidup. Hasilnya, walaupun sudah bertahun-tahun (katanya) menjadi orang Kristen, namun karakter Kristus sama sekali tidak terlihat dan terpancar dair kehidupannya. Akibatnya kehidupan yang demikian lebih sering menjadi batu sandungan daripada menjadi berkat.
PERTANYAAN UNTUK DIRENUNGKAN
- Apakah hidup kita sudah menjadi berkat bagi orang lain?
Jika belum, maka benang merahnya adalah karena:
- Tidak hidup bagi Kristus?
- Masih mempertahankan hidup yang lama
BAHAN DISKUSI:
- Apa prioritas utama Anda dalam hidup ini; untuk diri sendiri atau untuk Tuhan?
- Bagaimana Anda memastikan setiap hari hidup Anda berbuah bagi Kristus?
Komitmen:
Saya berkomitmen untuk memberi hidup saya kepada Tuhan serta meninggalkan sifat dan karakter saya yang lama supaya kehidupan saya semakin memberi arti dan menjadi berkat bagi banyak orang.