“Kecongkakan mendahului kehancuran, dan tinggi hati mendahului kejatuhan.”

Amsal 16:18

 

Alkisah ada seekor kura – kura yang berharap bisa terbang tinggi seperti burung – burung angsa. Apa daya, jangankan terbang, berjalanpun dia begitu lamban. Akhirnya pada suatu sore burung – burung angsa melihat mukanya yang muram dan sedih bertanya kepada kura – kura apa yang sedang terjadi. Mendengar keinginan sang kura – kura, 2 ekor angsa bersedia membantunya untuk terbang. Bagaimana caranya? Mereka menjepit sebatang kayu dimulut mereka sementara mereka meminta kura – kura untuk menggigit kayu tersebut dan jangan membuka mulutnya. Akhirnya, kura – kura itupun terbang tinggi!

Dibawah banyak petani yang melihat kejadian langka dan aneh ini mulai memuji keberanian kura – kura. Mendengar pujian itu sang kura – kura membuka mulutnya dan berkata dengan sombong:” Ya! Aku bisa terbang sekarang!” Dia lupa pesen kedua burung angsa untuk tidak pernah membuka mulutnya. Akibatnya kura – kura itupun jatuh dan mati! Kesombongan sang kura – kura membuatnya jatuh dan hancur!

Lifer yang dikasihi Tuhan, firman Tuhan dalam Amsal 16:18 memberikan peringatan keras kepada mereka yang sombong (congkak) sekaligus juga memberikan janji yang luar biasa bagi mereka yang rendah hati. Jauh sebelum seseorang mengalami kehancuran dan kejatuhan, ada satu hal yang mendahuluinya yaitu kesombongan. Kesombongan membuat seseorang merasa dirinya lebih dibanding yang lain: lebih baik, lebih benar ataupun lebih rohani! Jauh sebaliknya, jauh sebelum seseeorang ditinggikan oleh Tuhan, ada sikap kerendahan hati yang selalu ada dalam hidup mereka.

Oleh sebab itu, tidak peduli seberapa hebat dirimu, jangan sombong! Oleh sebab itu, seberapapun pintarnya dirimu, jangan sombong! Oleh sebab itu, seberapaun kayanya dirimu, jangan sombong! Sebaliknya tetapnya menjadi seperti padi yang semakin merendahkan diri karena semua yang kita punya, semua yang kitab isa itu adalah pemberian, kepercayaan dari Dia yang suatu saat kita harus pertanggungjawabkan dihadapan-Nya!

Tuhan Yesus memberkati. Amen!

 

– Ps. Yoel Sukardi –

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *