Kisah Para Rasul 9:10-18
Di Damsyik ada seorang murid Tuhan bernama Ananias. Firman Tuhan kepadanya dalam suatu penglihatan: “Ananias!” Jawabnya: “Ini aku, Tuhan!”
(Kisah Para rasul 9:10)
Sebelum ayat ini ditulis, belum pernah kita mendengar tentang Ananias dan tidak pernah terdengar kabar darinya lagi setelah ini. Tapi dalam pasal ini dia tiba-tiba ada: Di Damsyik ada seorang murid Tuhan bernama Ananias. Kita tidak tahu bagaimana dia menjadi pengikut Yesus, yang kita ketahui adalah bahwa dia mengenal suara Tuhan dan telah belajar untuk mempercayai dan mematuhi suara itu. Firman Tuhan kepadanya dalam suatu penglihatan: “Ananias!” Jawabnya: “Ini aku, Tuhan!” dalam terjemahan lain di tuliskan “Saya mendengarkan, Tuhan!”
Sebenarnya cukup istimewa Ananias berada di Damsyik. Banyak umat Tuhan yang melarikan diri ke tempat yang lebih aman karena Saulus dari Tarsus si pemburu umat Tuhan diketahui sedang dalam perjalanan untuk mengumpulkan semua orang Kristen yang akan ditangkapnya. Dan rupanya, dalam semua kegelisahan dan ancaman, Ananias tetap dalam kebiasaan hariannya berdoa dan mendengarkan suaraNya.
Perintah Tuhan datang kepadanya begitu sangat konkret, spesifik dan rinci. Firman Tuhan: “Mari, pergilah ke jalan yang bernama Jalan Lurus, dan carilah di rumah Yudas seorang dari Tarsus yang bernama Saulus. Ia sekarang berdoa. (Kisah Para Rasul 9:11)
Ketika Tuhan memerintahkan Ananias untuk menumpangkan tangan pada Saulus, tampaknya ada pergumulan dalam hati Ananias dan dalam keterbukaan, keakraban dan persahabatan antara Tuhan dan Ananias, ia berbagi pikirannya.
Apakah ini ide yang bagus Tuhan? Laki-laki jahat dengan begitu banyak darah di tangannya dan hatinya penuh permusuhan?
Ananias bergumul ketika mendengar perintah ini. Tetapi Ananias tetap menyelaraskan hatinya dengan perintah dan pimpinan Tuhan. Dan untuk kedua kalinya Tuhan berkata Tetapi Firman Tuhan kepadanya: “Pergilah, sebab orang ini adalah alat pilihan bagi-Ku untuk memberitakan nama-Ku kepada bangsa-bangsa lain serta raja-raja dan orang-orang Israel. Lalu pergilah Ananias ke situ dan masuk ke rumah itu. Ia menumpangkan tangannya ke atas Saulus.”(Kisah Para rasul 9 :15)
Terobosan kerajaan Allah di banyak kota dan negara terjadi pada saat seorang murid di Damsyik yang telah belajar berdoa dan mendengarkan suara Tuhan lalu memutuskan untuk mempercayai dan taat untuk melakukannya. Lalu pergilah Ananias ke situ dan masuk ke rumah itu. Ia menumpangkan tangannya ke atas Saulus…..,(Kisah para Rasul 9:17)
Pelajaran dari Ananias adalah: dengarkan, taatilah !
POKOK DOA SYAFAAT:
Tuhan, beri kami hati seperti Ananias. Ajari kami untuk mendengar suaraMu, lebih percaya dan menaatiMu dalam segala hal. Kemudian kami akan melihat berkatMu. Amin.
– Ps. Lucky Juventy –