“Lalu pergilah Abram seperti yang di Firmankan TUHAN kepadanya, dan Lot pun ikut bersama-sama dengan dia; Abram berumur tujuh puluh lima tahun, ketika ia berangkat dari Haran.”
Kejadian 12:4 (TB)
Saudara yang terkasih, hari ini kita akan belajar dari ketaatan Abraham, ketika Allah berfirman kepada Abraham yang pada saat itu namanya masih Abram.
Ayat Kejadian 12:1 (TB) Berfirmanlah TUHAN kepada Abram: “Pergilah dari negerimu dan dari sanak saudaramu dan dari rumah bapamu ini ke negeri yang akan Kutunjukkan kepadamu;
dan di ayat Kejadian 12:4 (TB) Lalu pergilah Abram seperti yang difirmankan TUHAN kepadanya, dan Lot pun ikut bersama-sama dengan dia; Abram berumur tujuh puluh lima tahun, ketika ia berangkat dari Haran.
Saudara, ketika Allah berfirman kepada Abraham untuk pergi ke negeri yang akan di tunjukan Allah kepadanya, Abraham tidak protes atau mempertanyakan kepada Allah, negri mana yang akan Abraham tuju, namun ketika Abraham mendengar Allah berfirman kepadanya, Abraham hanya patuh kepada apa yang Allah katakan. Saudara yang terkasih, jika kita melihat kembali dalam kehidupan kita, seringkali dalam perjalanan hidup kita lebih banyak bertanya dan protes kepada Allah tentang apa yang kita jalani meski kita selalu mendapatkan pertolongan dan jawaban dari Tuhan. Namun kita kadang susah untuk taat akan perkataanNya malah sebaliknya kita malah malas tau dengan setiap perkataan Tuhan bahkan kadang kita hanya mau memilih perkataan Tuhan yang enak buat kita dengar dan lakukan dengan sesuka hati kita. Kalau kita belajar dari pribadi Abraham yang tanpa protes tanpa bertanya dan hanya patuh kepada apa yang Allah katakan kepadanya meski ia tidak tau negri mana yang akan ia tuju dan keadaan yang akan ia lewati nanti, namun Abraham memilih untuk percaya dan taat kepada Allah. Saudara,ketika kita coba merenungkan bersama-sama ketika percaya akan Allah akan perkataanNya akan membawa kita untuk patuh akan perkataaNya karena percaya dan taat itu seperti kedua langkah kaki kita yang berjalan bersamaan, karena Firman Tuhan berkata iman tanpa perbuatan hakekatnya mati, sama halnya ketika sebagai anak Tuhan, ketika kita berkata aku mengasihi Tuhan, aku mencintai Tuhan, maka setiap cinta kasih kita akan Tuhan akan kita tunjukan dalam setiap ketaatan kita kepada Tuhan dengan tunduk dan takut akan dia yang terlihat dalam setiap perkataan dan tindakan kita.
Seperti dalam perjalanan Bapak Abraham ketika taat mengikuti perkataan Tuhan bahkan sampai Tuhan meminta Abraham mempersembahkan anakya Isak, Abraham sedikitpun tidak protes kepada Allah walaupun sebagai manusia sebagai seorang Ayah pasti Abraham merasakan kesedihan namun ia tidak mau kesedihannya mengalahkan iman dan ketaatannya kepada Allah.
Saudara yang terkasih, sebagai anak-anak Allah kita sudah seharusnya bukan hanya sebagai pendengar yang hanya mendegar perkataan Allah melalui FirmanNya, hamba-hambaNya, dan Roh Kudus dalam hidup kita dan kita mengabaikannya, atau mendengar tanpa melakukannya.
Saudara yang terkasih, ketaatan kita kepada Allah akan terlihat melalui hidup kita dan oranglainpun akan melihat gambaran ketaatan itu yang berdasarkan kebenaran FirmanNya. Mari Saudara, kita belajar taat sama seperi Bapak Abraham yang begitu taat akan perkataan Allah.
Tuhan Yesus memberkati
POKOK DOA SYAFAAT:
Berdoa bagi kita dan keluarga kita agar kita semakin taat akan perkataan Allah
– Ps. Bismarck Ian –