Hi Lifer!
Renungan Minggu ini terambil dariĀ I Samuel 16:7 (TB) Tetapi berfirmanlah TUHAN kepada Samuel: “Janganlah pandang parasnya atau perawakan yang tinggi, sebab Aku telah menolaknya. Bukan yang dilihat manusia yang dilihat Allah; manusia melihat apa yang di depan mata, tetapi TUHAN melihat hati.”
Ada istilah yang mengatakan,”Dalamnya lautan dapat kita ukur, tapi dalamnya hati, tidak ada yang tahu.” Namun Tuhan mengetahui apa yang ada dalam hati kita sehingga sehebat, sepintar & sekuat apapun kita mencoba menutupinya, itu sia-sia.
TUHAN MULAI DARI HATI
Kalau kita membaca di Alkitab, kita akan menemukan betapa Dia selalu memulai dengan hati manusia sebelum Dia memakai atau memberkati mereka. Ya! Hati kita harus dibereskan, dibersihkan, disucikan & dikuduskan sebelum kita mau Dia memakai hidup kita menjadi berkat / dampak bagi yang lain. Mengapa Allah mulai dari dalam hati & bukan dari luar yang terlihat?
– Karena yang terlihat seringkali menipu
– Karena yang dari luar tidak akan bertahan lama
MENJAGA HATI
Amsal 4:23 (TB) Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan, karena dari situlah terpancar kehidupan.
Ini yang Tuhan mau! Kita yang harus menjaga hati kita, bukan orang lain atau Tuhan! Itu bagian tanggungjawab kita sendiri! Kita harus menjaga sedemikian rupa karena kalau tidak kita jaga taruhan & harga yang kita bayar sangat mahal: hidup kita! Tingkat kewaspaan yang Alkitab katakan disini digambarkan seperti penjaga penjara. Jika sesuatu terjadi dan para narapidana meloloskan diri dan keluar dari penjara, maka nyawa mereka menjadi taruhan dan penggantinya. Ya! Ini sama juga dengan hati kita. Jika kita tidak menjaganya dengan penuh kewaspadaan, maka kitapun akan menanggung akibatnya dengan membayar harga yang sangat mahal bahkan hidup kita!
Bagaimana kita bisa menjaga hati kita? Mazmur 119:11 (TB) mengatakan,” Dalam hatiku aku menyimpan janji-Mu, supaya aku jangan berdosa terhadap Engkau.” Artinya, hanya ketika janji Firman-Nya selalu memenuhi hati kita; hanya ketika kebenaran firman-Nya tinggal dalam hati kita, maka hati kita akan senantiasa terjaga dengan baik.
DARI DALAM KELUAR
Jika hati kita bersih, suci, kudus maka itupun akan terlihat & termanifestasi dalam tutur kata, cara berpikir & perbuatan yang sama juga. Namun jika hati kita tidak benar, penuh kotoran, dosa maka perbuatan kitapun akan menjadi buktinya.
Akibatnya hidup kita tidak membawa dampak yang baik, benar & menjadi berkat namun menjadi batu sandungan yang membuat orang lain bisa jatuh. Semua ini terkait dengan WPDA (Waktu Pribadi Dengan Allah) atau Saat Teduh kita dimana kita dapat mengijinkan Firman Tuhan kita simpan & tersimpan dalam hati. Kalau orang Kristen malas berWPDA dan baca firman, maka hati menjadi kotor & membuat rohaninya sakit bahkan bisa mati yang dapat berakibat seseorang kembali kepada hidup lamanya yang berdosa.
BAGAIMANA KONDISI HATIMU SAAT INI?
Ini sangat ditentukan oleh apa yang mengisi hatimu & hatiku saat ini. Apakah kita mau firman yang benar, seperti air kehidupan yang jernih mengisi, memenuhi hatimu dengan limpah? Atau apakah kita penuhi hati ini dengan sampah sampah yang kotor? Semua akan terlihat dari hidup kita. Semua akan ada harga yang harus kita bayar.
Oleh sebab itu
Amsal 4:23 (TB) Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan, karena dari situlah terpancar kehidupan.
Oleh sebab itu,
Mazmur 119:11 (TB) Dalam hatiku aku menyimpan janji-Mu, supaya aku jangan berdosa terhadap Engkau.
Tuhan Yesus memberkati