Bukankah telah Kuperintahkan kepadamu: kuatkan dan teguhkanlah hatimu? Janganlah kecut dan tawar hati, sebab TUHAN, Allahmu, menyertai engkau, ke mana pun engkau pergi.”
Yosua 1:9 (TB)
Kegigihan para pahlawan bangsa dalam memperjuangkan dan merebut kemerdekaan adalah suatu hal yang patut kita syukuri dan teladani. Kenapa mereka begitu gigih dan bersedia mengorbankan banyak hal? Karena mereka tahu betul tujuan perjuangan mereka. Tidak sedikit para pahlawan yang harus gugur dalam perjuangan mendirikan dan mempertahankan NKRI. Yang mana, di bulan Agustus ini kita diingatkan kembali akan jasa para pahlawan demi terwujudnya kemerdekaan Indonesia.
Perjuangan bangsa Israel untuk memasuki tanah perjanjian juga tidak kalah gigih, berawal dari ke-dua belas pengintai yang mengintai tanah Kanaan, dua diantaranya adalah Yosua bin Nun dan Kaleb bin Yefune (Bilangan 13:1-33). Di saat pengintai-pengintai lain menyampaikan kabar busuk tentang negeri yang diintai mereka (ayat 32), Yosua dan Kaleb menentramkan hati bangsa Israel, bahwa mereka pasti akan bisa merebut tanah Kanaan (Bil. 13: 30; 14:6-8).
Kita tahu bahwa Tuhan telah memanggil dan memilih Yosua sebagai pengganti Musa untuk mempersiapkan bangsa Israel merebut tanah penjanjian, meskipun ini bukanlah hal yang mudah. Ini adalah sebuah tanggung jawab yang sangat berat, Yosua harus memimpin kaum yang begitu besar dan tegar tengkuk. Secara manusia, Yosua pasti tidak mampu, namun TUHAN mengatakan sampai tiga kali hal yang sama : “Kuatkan dan teguhkanlah hatimu”.
Keberhasilan bangsa Israel merebut tanah perjanjian berawal dari keteguhan hati dan kegigihan seorang pemimpin yang bernama Yosua, yang bersumber dari kuasa Allah yang begitu besar untuk memampukan mereka gigih berjuang sampai berhasil menduduki tanah perjanjian. Mereka gigih karena Allah menyertai mereka, mereka gigih karena pemimpin mereka penuh hikmat dan pengurapan Allah, mereka gigih karena mereka tahu betul apa yang mereka perjuangkan.
Jika saat ini, kita masih harus berjuang untuk kehidupan kita, tetaplah gigih dan pantang menyerah, karena kita tahu apa tujuan dari perjuangan kita.
Tuhan pasti menyertai, menguatkan dan meneguhkan kita.
Puji nama Tuhan.
POKOK DOA SYAFAAT :
Tuhan mampukan kita agar menjadi hamba-hamba Allah yang gigih dalam perjuangan iman kita.
Saat kita merasa tidak mampu, ingatlah akan tujuan kita dan percayalah akan kuasa TUHAN yang begitu besar dan ajaib.
– Ps. Siti Debora –