Sebab itu marilah kita, oleh Dia, senantiasa mempersembahkan korban syukur kepada Allah, yaitu ucapan bibir yang memuliakan nama-Nya
Ibrani 13:15
Penulis Ibrani banyak membahas tentang pengorbanan. Penulis juga telah menuliskan dengan jelas bahwa Yesus adalah korban yang sempurna untuk dosa kita. Kita tidak lagi harus mempersembahkan korban kepada para imam untuk dipersembahkan kepada Tuhan.
Menjelang akhir kitab Ibrani, kita mungkin masih bertanya, “Apa yang dapat kita lakukan untuk Tuhan?” Setelah menjelaskan semua yang telah Tuhan lakukan untuk kita, penulis Ibrani memberikan beberapa petunjuk tentang bagaimana kita harus menjalani hidup kita.
Mempersembahkan Korban syukur awalnya, itu digunakan sebagai persembahan dalam “korban perdamaian” atau “korban keselamatan” yang dijelaskan dalam Imamat 7:11-21. Dimana umat Tuhan mempersembahkan korban syukur ini untuk mengungkapkan rasa syukur, ucapan syukur atas sesuatu yang telah Tuhan lakukan bagi umat Tuhan. Umat Tuhan akan mempersembahkan hewan yang akan dikorbankan bersama dengan roti tidak beragi dan roti yang dibuat dengan ragi, diolesi dengan minyak zaitun. Sebagian dari daging hewan kurban akan dibakar di atas mezbah, sebagian diberikan kepada para imam, dan sisanya dimakan oleh umat Tuhan tersebut bersama dengan keluarga besarnya di hadapan Tuhan.
Penulis Ibrani mengajarkan, meskipun pengorbanan oleh para imam tidak lagi diperlukan, namun kita dipanggil untuk “senantiasa mempersembahkan korban syukur kepada Allah, yaitu ucapan bibir yang memuliakan nama-Nya” Persembahan yang kita bawa bukanlah persembahan untuk mencoba mendapatkan berkat Tuhan. Sebaliknya, persembahan pujian kita adalah sebagai tanggapan karena mengetahui bahwa Yesus adalah korban yang sempurna, dan bahwa Ia memberi kita hidup baru.
Persembahan korban syukur juga bukan hanya berupa “ucapan bibir“ namun kebaikan yang kita lakukan dalam membantu orang lain dan berbagi dengan mereka adalah persembahan korban syukur juga. Kebaikan yang kita lakukan bukanlah untuk mendapatkan keselamatan kita melainkan sebagai rasa syukur atas apa yang telah Tuhan lakukan bagi kita.
Kita didorong untuk terus-menerus memberikan pujian. Itu adalah sesuatu yang merupakan bagian dari keberadaan kita, sesuatu yang harus kita lakukan. Seluruh hidup kita, semua tindakan dan perkataan kita dihidupi dalam pujian kepada Tuhan atas semua yang telah Dia lakukan bagi kita.
POKOK DOA SYAFAT :
Tuhan Allah, kiranya semua yang kami katakan dan semua yang kami lakukan menjadi persembahan pujian bagi-Mu. Amin.
– Ps. Lucky Juventy –