Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati. Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna.
Roma 12: 1-2
Dalam Perjanjian Lama, Allah memerintahkan bangsa Israel untuk senantiasa mempersembahkan korban – korban yang tidak bercela agar semua itu menjadi persembahan yang berkenan dan menyenangkan hati Tuhan. Ada korban penghapus dosa, korban pendamaian, korban ucapan syukur dan masih banyak lagi. Semua itu harus dilakukan karena kasih dan ketaatan mereka kepada Tuhan yang sudah menyelamatkan dan membebaskan mereka bahkan telah memberkati mereka dengan banyak hal. Korban – korban tersebut dipersembahkan setiap hari di Bait Allah agar baunya menyenangkan hatiNya.
Mungkin kita berpikir:”Bagaimana dengan orang Kristen saat ini? Apakah kita masih perlu mempersembahkan korban seperti bangsa Israel dalam Perjanjian Lama?” Jawabannya: tentu TIDAK! Sebab semua korban – korban dalam Perjanjian Lama itu menggambarkan korban Kristus Yesus (yang menjadi korban bagi manusia berdosa) satu kali dan untuk selamanya, sehingga kita orang percaya tidak perlu lagi harus datang ke Bait Allah (gereja) dengan membawa binatang korban. Kalau demikian apa yang harus kita lakukan?
Hidupmu adalah persembahanmu! Inilah yang Rasul Paulus mau sampaikan kepada orang percaya di Roma dan kebenaran inipun masih berlaku sampai saat ini. Keseharian kita – makan, minum, tidur, bekerja, belajar, berbisnis dan apapun juga – seharusnya kita kumpulkan itu semua dan kita taruh di mezbah menjadi persembahan bagi Tuhan! Ini berarti apapun yang kita lakukan adalah persembahan bagiNya; dimanapun kita berada adalah persembahan bagi Tuhan; dan kemanapun kita pergi bisa menjadi suatu persembahan yang berbau harum dan menyenangkan hatiNya kalau kita lakukan semua karena kita mengasihi Dia serta lahir dari kehidupan yang terus menerus mau berubah dan diubahkan sesuai kehendakNya!
Lifer yang dikasihi Tuhan, jangan menunggu hari Minggu baru engkau datang kepadaNya dan mempersembahkan hidupmu bagi Dia. Sebaliknya, setiap hari yang engkau jalani adalah persembahanmu bagi Dia. Pertanyaannya:”Persembahan dan korban seperti apa yang engkau berikan kepadaNya melalui keseharianmu?” Tuhan rindu persembahanmu tidak bercacat. Tuhan mau persembahanmu sempurna dan berkenan kepadaNya.
Oleh sebab itu, mari kita jalani dan hidupi hidup kita sedemikian rupa sehingga keseharianmu menjadi persembahanmu yang hidup, yang kudus, yang berkenan dan yang sempurna bagi Tuhan! Tuhan Yesus memberkati! Amen!
POKOK DOA SYAFAAT:
Agar semua Lifer menjalani keseharian mereka dalam takut dan kasih akan Tuhan sehingga keseharian mereka menjadi persembahan yang menyenangkan hati Tuhan.
– Ps.Yoel Sukardi –