” Maksud semuanya itu ialah untuk membuktikan kemurnian imanmu yang jauh lebih tinggi nilainya dari pada emas yang fana, yang diuji kemurniannya dengan api, sehingga kamu memperoleh puji-pujian dan kemuliaan dan kehormatan pada hari Yesus Kristus menyatakan diri-Nya. “
1 Petrus 1:5-7
Saudara yang terkasih, Firman Tuhan di dalam 1 Petrus 1: 7 mengatakan bahwa kehidupan iman orang percaya sama seperti emas yang berharga namun kemurnian iman kita jauh lebih tinggi nilainya dari pada emas yang fana. Saudara, kalau kita melihat emas murni yang dihasilkan terlihat begitu indah kemurnianya, karena emas murni melalui beberapa tahap proses pemurnian. Emas murni dibentuk dari pemurnian dalam api. Tidak ada emas yang murni tanpa melalui proses pembakaran. Pengrajin emas saat melebur emas dalam api, tidak akan meninggalkan emas itu begitu saja. Karena jika ia melakukannya, maka emas itu akan rusak dan tidak bisa lagi dibentuk menjadi sebuah karya seni yang indah. Sebaliknya, pengrajin emas akan selalu berada dekat api mengamati emasnya yang sedang dibakar dalam api yang panas membara. Meskipun ia harus ikut merasakan panas dari proses peleburan itu. Emas murni harus berada dalam api cukup lama sampai semua kotoran dan ketidakmurnian yang terkandung didalamnya terbakar habis. Darimana perajin emas tahu bahwa kotoran yang terkandung di dalamnya telah habis terbakar? Ketika ia bisa melihat bayangan dirinya pada emas yang sedang dileburnya itu.
Demikian juga dengan hidup kita. Segala hal yang Tuhan ijinkan terjadi di dalam hidup kita hanyalah untuk memurnikan kita agar pada akhirnya Pribadi Yesus itu boleh nyata dan terpancar keluar melalui hidup kita. Namun dalam kenyataannya, seringkali kita anak-anak Tuhan selalu mengeluh bahkan menyalahkan Tuhan dalam setiap proses yang kita jalani dalam hidup kita bahkan beberapa anak Tuhan yang dalam proses pemurnian imannya ketika mereka tidak sanggup, mereka memilih meninggalkan Tuhan. Saudara, sebuah kemurnian menentukan kualitas emas tersebut. Terlebih lagi iman kita. Yang terus menerus dimurnikan akan memperlihatkan siapa kita di dalam Tuhan. Pemurnian iman bukan hanya semakin indah, namun semakin kuat dalam setiap menghadapi tantangan hidup ini. Proses pemurnian iman kita bukan hanya bertujuan untuk kebaikan kita, namun sebuah proses nilai kemurnian iman yang memiliki kualitas anak-anak Kristus yang kuat didalam Tuhan dan tangguh dalam kehidupan. Kita dipersiapkan agar layak menerima segala janji Tuhan yang sudah disediakanNya bagi kita semua. Itulah sebabnya kita tetap harus bersyukur ketika kita melewati pencobaan. Jangan menyerah dan terburu-buru mencari alternatif yang menyesatkan ketika sedang menghadapi proses pemurnian, karena diujung proses itu ada upah besar yang sedang menanti kita.
Ada kalanya Tuhan mengijinkan kita masuk dalam pencobaan, bukan untuk menyiksa kita, namun untuk memurnikan iman kita. Seperti halnya emas diproses hingga menjadi emas murni, iman kita pun terkadang harus melalui proses pemurnian lewat pencobaan-pencobaan yang mungkin rasanya sangat menyakitkan seperti dibakar. Seperti halnya emas yang dimasukkan kedalam api hingga terlihat murni atau tidaknya, iman kita pun akan kelihatan kemurniannya lewat berbagai pencobaan. Reaksi dan tindakan dalam menghadapi permasalahan dan pergumulan hidup bisa menunjukkan tingkat keimanan seseorang. Bagaimana mungkin seseorang bisa dikatakan memiliki iman besar jika menghadapi masalah kecil saja sudah bersungut-sungut, takut, khawatir atau bahkan menyerah? Orang yang beriman teguh akan selalu tegar dan tetap berdiri dan menjalani hidupnya dalam pengharapan yang semakin kuat didalam Tuhan, karena kita percaya penuh pada rancangan Tuhan beserta penyertaanNya dalam setiap aspek kehidupan kita. Jalani proses dengan sukacita dan dengan hati yang bersyukur dan tanpa protes.
Tuhan Yesus memberkati.
POKOK DOA SYAFAAT: Berdoa bagi diri kita dan keluarga kita agar menjalani setiap proses pemurnian iman dengan sukacita, dengan hati yang bersyukur dan tanpa protes.
– Ps. Bismarck Ian –